Kembali
terjadi lagi rakyat Indonesia akan diberi hantaman keras dari segi ekonominya,
sebentar lagi hanya dalam hitungan hari BBM (Bahan Bakar Minyak) akan kembali
naik setelah sebelumnya rakyat juga merasa cukup berat dengan harga saat ini. Amanat
UUD 1945 tentang sumber daya alam, yaitu “Bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Ternyata diabaikan oleh pemerintah.
Dengan
dalih menyelamatkan APBN, pemerintah menggadaikan kepentingan rakyatnya. Rakyat
dipaksa menerima keputusan itu seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar, setelah
sebelumnya pemerintah coba memberikan usulan dengan melakukan pembatasan BBM
dengan melarang mobil pribadi mengisi bahan bakarnya dengan premium tetapi
dengan pertamax dan pemerintah juga akan meyediakan bahan bakar Gas (BBG).
Namun hanya berselang beberapa minggu pemerintah menyatakan ketidaksiapannya
dan mengumumkan kepada publik akan menaikan harga bahan bakar minyak pada
kisaran Rp1000 – Rp1500.
Seharusnya
pemerintah jangan terlalu tergesa-gesa dalam mengambil sikap, karena kenaikan
BBM akan berdampak banyak pada harga-harga lain, seperti harga pangan yang
tentu saja akan ikut naik karena pangan tersebut harus diangkut menggunakan
kendaraan yang membutuhkan BBM, belum lagi biaya angkutan umum yang akan ikut
naik. Para pakar berpendapat bahwa keputusan pemerintah untuk menaikkan BBM
adalah opsi paling mudah yang dipilih oleh pemerintah. Benar sekali, pemerintah
masih bisa memangkas biaya-biaya operasional yang masih tinggi atau pemerintah
dapat memangkas gaji dan tunjangan anggota dewan yang selangit untuk
menyelamatkan APBN atau pemerintah bisa lebih mengefisiensikan APBN dengan
melacak kebocoran-kebocoran yang terjadi pada APBN.
Kemudian
pertanyaan yang menyeruak di Masyarakat “Kenapa Pemerintah lebih memilih untuk
membuat rakyat makin terjepit??” apakah keputusan ini menunjukan bahwa
pemerintah tidak bisa lagi mewakili rakyat Indonesia dalam memimpin negeri ini
atau menunjukan bahwa pemerintah coba untuk mewujudkan apa yang menjadi
keinginan dari pihak asing, yaitu mencabut seluruh subsidi untuk rakyat. Lalu
apa bedanya negeri yang telah merdeka ini dengan negeri yang masih terjajah.