Penayangan bulan lalu

Rabu, 29 Agustus 2012

Mahasiswa Ideal

     Isu yang kembali mulai diangkat dan kembali diperbincangkan saat ini diseputar Mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi yaitu Mahasiswa Ideal, sebenarnya apa yang membuat isu ini diangkat dan krusial untuk dipermasalahkan? Berdasarkan fakta yang ditemukan oleh teman-teman aktivis (Sy sebut saja begitu) adalah Karakteristik Mahasiswa saat ini sudah jauh dari harapan dari teman-teman aktivis, dapat dilihat kecenderungan yang terjadi saat ini adalah Mahasiswa lebih suka untuk menjadi apatis terhadap berbagai kegiatan organisasi yang ditawarkan selain itu Mahasiswa menjadi lebih memiliki pola pikir individualistik maka dari itulah munculah istilah Mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Sebenarnya sangat disayangkan jika potensi yang sebenarnya tersimpan dalam setiap Mahasiswa tersebut tidak disalurkan hanya karena ingin cepet lulus.
   Mahasiswa Ideal suatu istilah yang menunjukan terbentuknya suatu keseimbangan pada diri Mahasiswa yang diharapkan mampu memberikan sesuatu bagi bangsa dan negara. Namun bagaimana agar seorang Mahasiswa bisa dikatakan ideal, ya memang saat ini masih belum ada suatu standar yang ditetapkan untuk ke arah sana namun sebenarnya telah banyak buku-buku yang bertebaran di negeri ini mengungkapkan bagaimana seharusnya Mahasiswa itu baiklah Saya akan sedikit share apa yang telah saya dapatkan dari buku Bung Karno Menggugat (BKM) tentang Kepribadian Beliau ketika menjadi Mahasiswa yang mungkin dapat dijadikan kriteria tercapainya Mahasiswa Ideal:
1.  Serius dalam menempuh studi formal
     Bung Karno saat menjadi Mahasiswa lulus tepat waktu padahal banyak sekali kesibukannya teman-teman. Jadi bukan sebuah alasan seorang aktivis untuk menunda kelulusannya.
2.  Giat membaca buku di luar bidangnya
     Tidak ada salahnya menurut Saya kalau kita bisa menambah ilmu dan wawasan kita akan bidang lain. Tentu dengan memahami ilmu-ilmu di luar bidang yang kita tekuni pasti akan membuat pikiran kita lebih luas dan terbuka.
3.  Bertemu langsung dengan warga masyarakat
     Seiring dengan seringnya Kita bertemu dengan warga masyarakat maka Kita akan merasakan kondisi riil yang dihadapi langsung oleh Masyarakat lebih bagus lagi kalau kita dapat banyak berinteraksi dengan warga masyarakat dan mendengarkan keluh kesah mereka karena pemimpin yang baik tidak hanya dilihat dari bagaimana cara mereka memimpin dan memberi intruksi tapi juga bisa mendengar.
4.  Berorganisasi di tengah kesibukan
     Organisasi merupakan hal terpenting bagi seorang Mahasiswa karena Organisasi merupakan sarana bagi Mahasiswa untuk membentuk karakter kepemimpinannya (Karakter Building).
5.  Memiliki komitmen yang mendalam bagi rakyat Indonesia
     Merupakan tugas dari generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan dari para penjajah namun sayangnya hingga detik ini merdeka belum dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia maka sudah saatnya Mahasiswa sebagai generasi muda bisa melanjutkan tongkat estafet ini.
      Itulah 5 poin menurut Saya yang harus dimiliki oleh setiap Mahasiswa dan kalau boleh Saya ingin menambahkan satu poin, poin yang paling penting diantara ke lima poin diatas, yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti sila pertama dalam pancasila, apalah arti itu semua tanpa dibarengi dengan kepatuhan Kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terakhir Semoga tulisan ini bisa menjadi pedoman bagi Teman-teman Mahasiswa untuk memperoleh gelar Mahasiswa Ideal.
"Mahasiswa Nikmati Semua Prosesnya"

Selasa, 24 April 2012

Negara Subur yang Mengimpor Pangan


Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, selain kaya akan sumber daya alamnya Indonesia adalah negara yang subur, hampir semua jenis tanaman dapat Kita tanam di Indonesia. Selain tanahnya yang subur iklimnya pun sangat mendukung dalam melakukan cocok tanam, yaitu hanya terjadi dua musim, musim hujan dan musim panas, tentu saja dengan keadaan ini akan membuat proses cocok tanam dapat dilakukan setiap tahunnya.
Kondisi yang terjadi saat ini ternyata berbeda jauh dengan kelebihan-kelebihan yang Tuhan berikan pada negeri ini. Kenyataan yang terjadi saat ini adalah Pemerintah Indonesia melakukan impor pangan besar-besaran.  Sepanjang Januari-Juni 2011, Indonesia mengimpor dari berbagai negara jutaan ton beras, jagung, kedelai, biji gandum, meslin, tepung terigu, gula pasir, gula tebu, daging, mentega, minyak goreng, susu, telur, ayam, kelapa, kelapa sawit, lada, kopi, cengkeh, kakao, cabe kering, cabai, garam, tembakau, kacang-kacangan, jagung, dan bawang. Indonesia juga mengimpor belasan ribu ton bawang merah dari India, Filipina, dan Thailand. Singkong pun diimpor berton-ton dari China dan negara lain. Begitu pun garam diimpor hampir dua juta ton dari Australia, Singapura, Selandia Baru, Jerman, dan India. Padahal, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Pemerintah juga mengimpor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang jumlahnya bertambah dari waktu ke waktu. Malah, pemerintah menambah kuota impor daging sapi beku tahun ini berdasarkan kajian Kementerian Pertanian yang merekomendasikan tidak mungkin pemerintah menghentikan impor. Tahun ini impor daging berkurang 30 ribu ton sedangkan impor sapi bakalan berkurang 100 ribu ekor dari kebutuhan rata-rata tiap tahun 2,5 juta ekor (Pusat Data dan Informasi DPD RI).
Keseriusan pemerintah dalam melakukan revitalisasi pertanian pantas Kita pertanyakan. Sampai kapan negara ini harus bergantung pada negara lain dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya padahal dengan sedikit tekad dan keinginan yang sangat kuat dari pemerintah, negara ini tidak perlu melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dari rakyatnya. Data Kementerian Pertanian yang merujuk dari data Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait jumlah lahan terlantar, dari luasan 7 juta hektar yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian baru adalah sebesar 2,5 juta hektar hingga saat ini belum terlihat realisasinya. Ini merupakan tambahan bukti tata kelola lahan nasional untuk pertanian pangan masih perlu perbaikan dari berbagai sudut. Selain itu orang-orang yang berada dalam kabinet pemerintahan (menteri) yang memiliki visi untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan, tanpa alasan yang jelas langsung diganti oleh Presiden. Carut marutnya manajemen lahan pertanian hingga saat ini belum terselesaikan, merupakan akibat belum terimplementasikannya undang-undang perlindungan lahan pertanian yang telah di sahkan 14 Oktober 2009 lalu. Salah satu faktor mandulnya pelaksanaan undang-undang perlundungan lahan ini disebabkannya belum adanya tata ruang nasional. Tata ruang nasional belum dapat dituntaskan disebabkan belum tuntasnya tata ruang wilayah secara keseluruhan.

Rabu, 14 Maret 2012

BBM NAIK MENUNJUKAN PEMERINTAH TIDAK LAGI PRO RAKYAT


Kembali terjadi lagi rakyat Indonesia akan diberi hantaman keras dari segi ekonominya, sebentar lagi hanya dalam hitungan hari BBM (Bahan Bakar Minyak) akan kembali naik setelah sebelumnya rakyat juga merasa cukup berat dengan harga saat ini. Amanat UUD 1945 tentang sumber daya alam, yaitu “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”  Ternyata diabaikan oleh pemerintah.
Dengan dalih menyelamatkan APBN, pemerintah menggadaikan kepentingan rakyatnya. Rakyat dipaksa menerima keputusan itu seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar, setelah sebelumnya pemerintah coba memberikan usulan dengan melakukan pembatasan BBM dengan melarang mobil pribadi mengisi bahan bakarnya dengan premium tetapi dengan pertamax dan pemerintah juga akan meyediakan bahan bakar Gas (BBG). Namun hanya berselang beberapa minggu pemerintah menyatakan ketidaksiapannya dan mengumumkan kepada publik akan menaikan harga bahan bakar minyak pada kisaran Rp1000 – Rp1500.
Seharusnya pemerintah jangan terlalu tergesa-gesa dalam mengambil sikap, karena kenaikan BBM akan berdampak banyak pada harga-harga lain, seperti harga pangan yang tentu saja akan ikut naik karena pangan tersebut harus diangkut menggunakan kendaraan yang membutuhkan BBM, belum lagi biaya angkutan umum yang akan ikut naik. Para pakar berpendapat bahwa keputusan pemerintah untuk menaikkan BBM adalah opsi paling mudah yang dipilih oleh pemerintah. Benar sekali, pemerintah masih bisa memangkas biaya-biaya operasional yang masih tinggi atau pemerintah dapat memangkas gaji dan tunjangan anggota dewan yang selangit untuk menyelamatkan APBN atau pemerintah bisa lebih mengefisiensikan APBN dengan melacak kebocoran-kebocoran yang terjadi pada APBN.
Kemudian pertanyaan yang menyeruak di Masyarakat “Kenapa Pemerintah lebih memilih untuk membuat rakyat makin terjepit??” apakah keputusan ini menunjukan bahwa pemerintah tidak bisa lagi mewakili rakyat Indonesia dalam memimpin negeri ini atau menunjukan bahwa pemerintah coba untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan dari pihak asing, yaitu mencabut seluruh subsidi untuk rakyat. Lalu apa bedanya negeri yang telah merdeka ini dengan negeri yang masih terjajah.

Jumat, 27 Januari 2012

Jumat Inspirasi 6 Pilar Penting bagi Negeri ini



     Hari Jumat ini merupakan hari yang cukup menginspirasi bagi Saya, setelah sebelumnya hanya terkantuk saja saat ceramah karena bahasan yang tidak menarik  dan tidak mengerti (pake bahasa Sunda seluruhnya) .Hal ini Saya dapat setelah mendengarkan ceramah dari Pa Ustad (lupa nama) di Mesjid Nurul Jamil.  Beliau menyampaikan ceramah mengenai Enam Pilar ketika Allah Memberikan Keberkahan pada Suatu Negeri. Tema yang penting menurut Saya karena melihat betapa kacaunya negeri ini.
      Berikut intisari dari ceramah Jumat hari ini. di awal khutbahnya beliau mengutip pernyataan yang diberikan oleh seorang narasumber dari acara Lawyers Club di TV One.
Pembawa acara : Pa bagaimana kondisi dari negeri ini ?
Narasumber : menurut saya negeri ini seperti seorang ibu yang sedang hamil tua artinya negeri ini berada di ujung kehancuran.
    Bagaimana mungkin kita miskin di negara yang sangat kaya (pernyataaan yang sudah umum sekali) lalu apa yang bisa dijelaskan dari para elit di negeri ini kursi seharga 24 Juta Rupiah, apa yang bisa dijelaskan dari itu, belum lagi jaksa agung dengan penghamburannya ditambal lagi pemerintah, apa yang bisa dijelaskan dari itu semua? apa yang sebenarnya terjadi? lanjut Pa Ustad. Sangat mudah sekali bagi Allah SWT untuk menghancurkan suatu negeri, negeri yang sebelum berada dalam kemapanan dibuat hancur oleh Allah dan hanya sedikit yang bisa bangkit dari kehancuran tersebut.
Paling tidak ada enam pilar yang membuat Allah memberikan keberkahan pada suatu negeri, yaitu:
1. Cendekiawan dan Para Ustad
    Cendekiawan dan para Ustad yang konsisten terus berjalan di jalan dakwah hanya untuk mencari rido Allah, hidup dengan kesederhanaan dan tidak silau dengan harta, pangkat dan jabatan apalagi popularitas. Namun saat ini tidak sedikit pula Cendekiawan dan para Ustad yang dulu sangat konsisten dalam berdakwah namun saat ini menjadi para Elit Politik yang hidup dengan kemewahan serta tidak sedikit pula dari Ustad yang gila dengan popularitasnya.
2. Pemimpin yang Adil bagi Rakyatnya
    Dikisahkan pernah para sahabat bertanya kepada Rasulullah, Ya Rasul seperti apa pemimpin yang adil itu, kemudian Rasul menjawab, Aku berkata kepada Fatimah potonglah tangan anakku apabila Ia mencuri. Namun jika kita lihat bagaimana kondisi negeri ini banyak sekali lembaga hukum mulai dari polisi, kejaksaan, bahkan KPK namun tetap saja hukum di negeri ini selalu kejam kepada rakyat dan tumpul kepada para petinggi atau Elit Politik.
3. Prilaku Elit Politik
    Seorang elit politik seharusnya menjadi teladan bagi rakyatnya, seseorang yang tidak suka mancing jika diberi contoh oleh atasannya untuk mancing maka orang tersebut akan berusaha mancin walaupun tidak bisa. Apabila dibayangkan jika para elit politik bisa menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya tentu tidak perlulah diberlakukan perda-perda. menjadi sebuah alasan juga ketika perda akan diberlakukan, ditolak oleh elit politik karena tentu saja yang pertama harus melaksanakan perda tersebut adalah Elit Politiknya.
4. Para Pengusaha yang berlaku jujur
    Banyak pengamat yang mengatakan semakin banyak pengusaha di suatu negeri maka tunggulah negeri itu akan bangkit dari keterpurukannya. Kita bisa melihat bagaimana Cina yang begitu luar biasa merajai perekonomian dunia.
     Rasulullah pernah mengatakan kepada para sahabat apabila pengusaha di suatu negeri mengambil keuntungan dari zakat mal maka akan terjadi konflik di negeri tersebut. dan itupun terbukti kita melihat banyak sekali konflik-konflik daerah di negeri ini karena kesewenangan dari pengusahanya.  
5. Para Pegawai dan Pekerja yang Disiplin
    Kita mengenal banyak pegawai pemerintahan yang bekerja di dinas-dinas tentu saja pekerjaan itu didapatkan dengan cara yang tidak mudah, namun apa yang terjadi ketika kita mengajukan perizinan atau proposal ke dinas-dinas tersebut. Kita dihadapkan dengan birokrasi-birokrasi yang sangat panjang, katanya negeri ini telah reformasi tapi mengapa birokrasi-birokrasi yang panjang itu masih tetap dipertahankan, ditambah lagi dengan kerja dari pegawai pemerintahannya yang terkesan lambat dan nyantai. Alhasil waktu yang terbuang menjadi lebih bajak bagi para pemohon. (dialami oleh penulis juga)
6. Rakyat yang Sabar
    Dibalik semua masalah yang dihadapi oleh negeri ini, kita sebagai warga negara (rakyat) dituntut untuk sabar dan terus bertawakal kepada Allah SWT agar negeri bisa dibukakan pintu keberkahan. lalu bagaimana dengan yang berdemo, demo merupakan hal perlu dilakukan oleh rakyat untuk mengingatkan Pemimpinnya jadi tak apa, demo juga merupakan bentuk frustasi dari rakyat atas pemimpinnya. Dikisahkan Rasulullah pernah menangkap seorang pencuri namun Rasul tidak menghukum pencuri tersebut tetapi orang kaya di negeri tersebut karena orang kaya tersebut tidak mau berbagi .Sama seperti kondisi saat ini Para Pendemo memang menyebabkan kemacetan, ambulan yang terhenti, kerusakan dan kerusuhan tapi bisa jadi yang dimintai pertanggungjawaban adalah Pemimpinnya karena pemimpinnya menjadi penyebab dari demo yang terjadi.
     Diakhir ceramahnya Pa Ustad memberikan pesan agar berhati-hati terhadap penyakit Pelit (Penyakit Elit) bukan lagi Pekat (Penyakit di Masyarakat). dan semoga negeri ini dibukakan pintu keberkahannya dan dibalikkan menjadi negeri yang penuh dengan kedamaian.

wallahualam bishawab

Jadilah penolong untuk negeri ini, jadilah cendekiwan dan Ustad yang terus konsisten, jadilah pemimpin yang adil, jadilah Elit Politik yang bisa menjadi teladan, jadilah pengusaha yang jujur, jadilah pegawai yang disiplin dan jadilah rakyat yang sabar (bukan tidak peduli) insyaallah Negeri ini akan segera bangkit dari keterpurukan.

Jumat, 30 Desember 2011

Permintaan Tak Tertuju

Tolong...tolong...tolong
Acuh tak ada yang peduli
Teriakan kembali bergema
Kembali semua hanya terdiam
Sepasang telinga tak lagi mendengar
Sepasang mata tak lagi melihat
Bahkan segumpal daging tak lagi mampu merasa
Rakyat...rakyat...
Malang benar nasibmu











Jumat, 09 Desember 2011

Aksi Turun ke Jalan Siapa Takut 1

    

     Baik teman-teman kesempatan kali ini saya akan share pengalaman pertama Saya turun ke jalan, Turun ke Jalan atau yang lebih dikenal dengan demo merupakan suatu hal yang mungkin dianggap kurang relevan dengan zaman sekarang bagi sebagian orang atau Mahasiswa, beberapa diantaranya juga menganggap demo adalah pekerjaan yang sia-sia, ga ada gunanya, buang-buang waktu, ga jelas, kurang kerjaan dan sebagainya. Ya... awalnya Saya juga berpikiran demikian namun untuk pertama kalinya panggilan untuk turun ke jalan ini tidak datang dari diri sendiri tapi seperti suatu tuntutan, pada saat itu Saya menjabat sebagai kepala Departemen Kajian Strategis (sebuah departemen yang sangat kritis terhadap permasalahan disekitar Mahasiswa) dan salah satu proker-nya ya turun ke jalan, oke mau tidak mau yaa.. saya harus turun ke jalan, pada saat itu bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional.
    Pada hari itu saya sebagai salah satu dari Mahasiswa yang akan demo ke Istana, diharuskan ngumpul di daerah tol Cileunyi pada pukul 04.30 WIB, kenapa harus ngumpul jam segitu dan nggak ngumpul di Kampus menurut Kabar yang beredar sih di kawasan Kampus telah beredar-nya BIN (Badan Inteligent Negara) wah.. males banget bukan tapi yaa.. sudahlah saya memutuskan untuk pergi setelah beres solat shubuh.
     Hari Jumat, Dinginnya udara pagi menyambut tekad ku untuk berangkat, saya juga tidak sempat berpamitan dengan orang-orang di kosan karna masih pada tidur sepertinya. kulangkahkan kaki selangkah demi selangkah menuju jalan raya (berencana naik angkot) dan kulihat sepi sekali daerah kos-ku ketika pagi-pagi buta hanya keheningan yang menemaniku di sepanjang jalan. Setelah beberapa menit berjalan akhirnya sampai juga saya d depan Indomaret kutunggu sejenak sambil menghela nafas, tak berapa lama kemudian datang juga angkot yg ditunggu-tunggu. Di perjalanan aku hanya membayangkan hal buruk karena hari ini aku memutuskan untuk bolos dalam mata kuliah yang dosennya cukup killer (hanya dengan mendengar inisial namanya saja sudah membuat Mahasiswa shok dan ketakutan) tapi hal buruk itu tidak mengubah keputusanku .Pokoknya hari ini harus aksi ke Jakarta (kutekadkan dalam hati). Setelah beberapa lama perjalanan akhirnya aku sampai di Tol Cileunyi tepatnya d depan rumah sakit. Ketika sampai di sana hanya ada sekitar dua orang yang berada di sana, sudah kuduga pasti ngaret dan ngaret dimanapun yang namanya orang Indonesia mau muda mau tua tetap saja ngaret  dari yang dijanjikan ngumpul jam lima akhirnya kita semua berangkat sekitar pukul 06.30 itupun dipecah menjadi beberapa kloter, berdasarkan info yang saya dapatkan kenapa hal itu dilakukan, tujuannya adalah untuk menghindari intel yang mengawasi, ya sudah percaya sajalah selain itu kita juga diberitahu apabila ada orang bertanya mau ke mana maka jawab saja kunjungan ke Metro TV. (Bersambung dulu ya...)

Minggu, 04 Desember 2011

Manusia dan Kerakusannya

       Izinkan saya mengutip pernyataan UJ: Manusia itu rakus jika dibanding dengan hewan, kambing makan sayur, singa makan daging, burung makan buah dan biji lalu manusia makan semuanya sayur iya, daging iya, buah iya, dll.
 

     Sebuah perumpamaan yang cukup tepat untuk menggambarkan kondisi manusia saat ini, sebenarnya tidak salah juga manusia makan sayur, makan daging, dll selagi itu semua halal. namun dalam konteks yang berbeda sepertinya saya harus setuju ketika manusia dikatakan rakus, ok salah satunya mungkin dalam masalah uang , kita dapat menyimak beberapa hari yang lalu terdapat berita yang sangat heboh sekali yaitu masalah ambruknya jembatan yang salah satu indikasinya adalah komponen penyusun bangunan yang kurang memenuhi standar untuk sebuah jembatan, lalu kemana perginya komponen-kompnen itu (dibeli pake uang) ,yap... benar sekali masuk kantong sepertinya. Masalah ini jelas sekali menunjukan sisi buruk dari Manusia ,karena uang banyak nyawa-nyawa yang tidak bersalah harus hilang. Masalah jembatan hanya satu dari ratusan bahkan ribuan dari contoh kerakusan Manusia (contoh lain sekolah ambruk, dll) .Sebenarnya apa yang terjadi dengan bangsa ini mereka sudah tidak peduli satu sama lainnya seharusnya Manusia saling melindungi, menolong dan  menghargai bukan malah sebaliknya. Bahkan hewan masih saling melindungi diatara kelompoknya... Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap keadaan dan kejadian.